Rabu, 09 Desember 2009

Foto dioda :

Foto dioda merupakan sejenis dioda. Dimana, Foto dioda ini memiliki fungsi sebagai pendeteksi cahaya. Tetapi foto dioda ini berbeda dengan dioda yang biasa. Foto dioda ini akan mengubah cahaya menjadi arus listrik. Semakin kuat cahanya, maka semakin banyak pasangan pembawa muatan yang dihasilkan dan semakin besar juga arus balik diodanya. Oleh karena itu, foto dioda ini sangat cocok digunakan sebagai pendeteksi cahaya. Cahaya-cahaya yang dapat dideteksi oleh foto dioda ini diantaranya adalah cahaya infra merah, cahaya tampak, ultra ungu, dan sinar-X. Foto dioda ini dapat diaplikasikan pada penghitung kendaraan di jalan umum secara otomatis, pengukur cahaya pada kamera, serta beberapa peralatan di bidang medis.

Foto dioda juga merupakan sambungan p-n yang dirancang untuk beroperasi apabila dibiaskan dalam arah yang terbalik. Ketika energi cahaya dengan panjang gelombang yang benar, jatuh pada sambungan foto dioda, arus mengalir dalam sirkit ekstermal. Bahan yang paling banyak digunakan untuk foto dioda ini adalah silikon.

TERMISTOR :

Termistor merupakan alat atau komponen atau sebuah sensor yang digunakan untuk mengukur suhu. Atau dapat juga dikatakan resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien suhu negatif. Karena suhu meningkat, tahanannya menjadi turun, dan begitu sebaliknya. Termistor ini merupakan gabungan antara kata Termo (suhu) dan Resistor (alat pengukur tahanan). Termistor ini mempunyai prinsip dasar dimana perubahan nilai tahanan jika suhu atau temperatur yang mengenai termistor ini berubah. Secara umum termistor ada dua macam, yaitu :

a. Posistor atau PTC (Positive Temperature Coeficient). Nilai tahanan pada PTC akan naik apabila suhunya juga naik. Jadi, semakin naik suhunya, maka tahanan pada PTC juga semakin naik.

b. NTC (Negative Temperature Coeficient). Nilai tahanan pada NTC kebalikan dari nilai tahanan pada PTC. Yaitu apabila suhunya rendah, barulah nilai tahanannya naik.

Termistor biasanya bekerja pada suhu relatif kecil, dibandingkan dengan sensor suhu, dan dapat sangat akurat dan tepat dalam rentang tersebut, meskipun tidak semua. Karena termistor sangat peka, oleh karena itu dapat mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu. Termistor termasuk ke dalam transducer aktif. Dimana transducer aktir ini adalah transducer yang dapat bekerja tanpa tambahan energi dari luar, tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri. Prinsip kerja dari termistor ini adalah penurunan nilai tahanan logam akibat kenaikan temperatur.

RTD (RESISTANCY TEMPERATURE DETECTOR)

RTD adalah sebuah transducer suhu yang tahanan logamnya akan naik dengan kenaikan suhu. Logam yang dipakai untuk RTD ini bervariasi, mulai dari platinum yang mampu dipakai berulang-ulang, sangat sensitif, dan sangat mahal sampai nikel yang tidak dapat dipakai berulang-ulang, lebih sensitif, dan lebih murah. Perhitungan RTD dapat dicatat dari nilai tipical dari perubahan kecil yang linier dalam tahanan dengan suhu. Secara umum, RTD mempunyai tanggapan waktu dari 0.5 detik sampai 5 detik atau lebih. Lambatnya respon dikarenakan lambatnya konduktivitas panas yang membawa perangkat ke keseimbangan panas dengan lingkungannya. Sebuah RTD digambarkan seperti sebuah kawat yang resistansinya dimonitor sebagai fungsi suhu. Konstruksi ini mirip dengan gulungan kawat atau potongan kawat untuk mencapai ukuran kecil dan meningkatkan konduktivitas panas untuk mengurangi tanggapan waktu. Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu tahanan (RTD) adalah tahanan listrik dari logam yang bervariasi sebanding dengan suhu. Keseimbangan variasi ini presisi dan dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten melalui pendeteksian tahanan. Bahan yang paling sering digunakan untuk RTD adalah Platina, karena kelinearan, stabilitas, dan reproduksibilitas. RTD ini termasuk ke dalam transducer aktif. Dimana transducer aktif adalah transducer yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar, tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri. Prinsip kerja dari RTD ini adalah perubahan nilai tahanan kawat akibat perubahan temperatur.

STRAIN GAGE:

Strain Gage merupakan sensor yang dapat mendeteksi rapat renggang suatu logam (pemuaian). Strain gage ini termasuk transducer pasif. Dimana transducer pasif ini adalah transducer yang dapat bekerja bila mendapat energi tambahan dari luar . Prinsip kerja dari strain gage ini adalah perubahan nilai tahanan akibat perubahan panjang kawat oleh tekanan dari luar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar